Jumat, 22 April 2011

Bagaimana Cara Mendaki Gunung

image Pendakian dimulai melalui padang rumpus atau hutan, tetapi harus tetap pada jalur (jalan) menuju puncak gunung. Pendakian semacam ini tidak membutuhkan peralatan

khusus, hanya membutuhkan fisik yang prima, namun harus membawa perlengkapan bantuan pertama seperti pakaian dingin dan makanan tambahan.

Tapi mungkin setelah melalui jalan tersebut terdapat karang curam, yang kelihatannya gampang

untuk ditempuh dan hanya sesekali menggunakan Langan yang disebut dengan Grade I. setelah itu

terdapat karang yang lebih curam (Grade II dan 111). Di sim para pemanjat harus menggunakan

tali bersama-sama, karena bila satu yang terpeleset, maka yang lainnya dapat menghalanginya terjatuh.

Jika karang lebih curam lagi dan lebih berbahaya (Grade IV dan V) semua pendaki sebaiknya

Pada pendaki dapat melakukan pemanjatan vertikal sempurna, atau bergantung pada karang hal _

walaupun tanpa jalan sekitarnya. Cara ini harus mempunyai perstapan yang matang untuk suatu larr. -

jenis pemanjatan yang dikembangkan pada abad ke-20, seperti artifical dan tension climbing. Pimpinan dar

akan membuat tangga dari piton. pemanjat yang berada di bawah menjaga (hold) pirnpinan dari (Se: ujung piton sementara la menancapkan satu lag[ di atasnya dan pemanjat dapat berdiri pada pern9ak kaki yang bergancu (strub hooeg) clikaftkan ke piton dan dapat menggunakan tangga portable yang pendek untuk memanjat lebih tinggi.

Setelah berhadapan dengan karang, kalau terdapat es dar[ salju, pendaki dapat membuat tempat pijakan dengan menggunakan kepah es. Setiap pendaki harus membawa kerangka baja dengan paku (spike) yang tajam yang disebut Crampons (piringan besi dan paku), menglkatkan kerangka tersebut ke boot. Dengan dernil6an pemanjat dapat berjalan mendaki walaupun pada kerniringan 40 derajat tanpa tergAncir. Pendakian merupakan olahraga yang beresiko tinggi dan keberhasilan rnenakluld<an suatu puncak merupakan tugu kebanggaan.

3. Membaca Peta dan Menggunakan Kompas

Selembar peta dapat dikatakan paspor untuk memasuki daerah barn. Dengan peta kita akan menemukan jalan, merriotong bukit, atau bahkan melintasi dunia. Peta juga dapat bercerita pada kita tentang tempat yang dimaksud seperti daratan tinggi, tanah miring atau datar, rawa, berbukit­bukit dan sebagainya. Peta juga berpesan dalam member[ petunjuk di mana penduduk bermukim, ke mana mereka dapat berpergian melalui jalan setapalK, jalan desa, jalan besar, atau jalan kereta api.

Pada saat kita melIL111S perjalanan, peta merupakan teman dekat. Perin mcmpela)'arl dan membandingkan tanda-tanda di peta itu dengan keadaan sebenarnya yang arch perjalanannya sedang dlikuti dan dijalani. Peta akan berbicara banyak tentang keadaan daerah sekitar kita, termasuk yang tidak kelihatan karena terhalang bukit atau karena jangkauan penglihatan tidak sampai.

a. Skala dan jarak

Skala peta adalah perbandingan antara suatu jarak terukur di antara dua tltllc pada peta dengan jarak sebenarnya di antara dua titik yang sama di bumf. Ada tiga cara yang lazim digunakan dalam memberi Skala peta, yaitu:

1) Dalam tulisan: misalnya 2 sentimeter berarti 1 kilometer.

2) Gambaran perbandingan, tertulis: 1 : 50.000, berarti 1 cm = 50.000 cm atau 1 cm = 500 m. Dalarn bahasa acing cara ini disebut Representative Fraction (RF).

3) Skala garis. Membuat skala garis dari unk 0 ke kanan (bagian satu) dengan ukuran km clan mil, dan dari titik 0 ke kiri (bagian dua) dengan ukuran 100 meteran dan sepersepuluh mil. Lebih kecil angka di belakang 1 dari cara gambaran perbandingan (RF) berarti lebih besar skala peta, berarti pula bagian-bagian terperinci akan lebih nyata (Seperti terlihat pada gambar berikut ini).

jarak secara garis lures antara titik satu ke tink lain di peta dapat diukur dengan penggaris atau jangka. Kemudian jarak peta dapat clibandingkan dengan skala garis untuk mendapatkan jarak sebenarnya di atas bumf. RF dapat juga digunakan untuk menghitung ukuran peta ke ukuran sebenarnya di burnt. Sebagai contoh, jarak antara 2 tempat di atas peta ketika diukur dengan penggaris/jangka 9,2 cm, sedangkan RF peta tertulis 1 : 50.000, maka jarak sebenarnya di atas bumf antara dua tempat itu adalah 9,2 x 50.000 cm = 4,6 km.

b. Lambang

Banyak bagian-bagian pada peta tidak tampak jelas clan dapat diukur dengan skala. Sebagai contoh, bila jalan di gambar dalam ukuran lebar yang sebenarnya menurut skala, pasti akan terlampau halus/tIpis dan sulit dilthat di peta. Karena itu pembuat peta akan menggunakan seperangkat lambang-lambang khusus atau disebut juga tanda-tanda konvensional menandai bagian-bagian penting dari petanya. Daftar tanda konvensional perlu dipelajari agar rnernuclahkan dalam membaca peta. (Seperti terlihat pada gambar berikut ini).

clip_image002clip_image001



. Menentukan arah

Sudut pandangan suatu benda menunjukkan arah benda itu dari sisi pengamat dengan memperhatikan garis utama yang melintang dari utara ke selatan melalui tempat posisi pengamat berdiri/berada.

Sudut pandangan diukur dengan cara putaran jarum, jam dari utara ke letak benda tadi, sehingga suclut pandangan A clan B misalnya 120 derajat clan 270 derajat (Gambar A). Oleh karena kutub utara magnetis tidak berlokasi di kutub utara geografis, maka garis yang menunjuk ke utara geografis atau utara sejati (true north) dan suclut terukur dari garis-garis ini akan berbeda besarnya. Berturut-turut biasa disebut suclut pandangan magnetik clan suclut pandangan sejati (Gambar B).

image clip_image002[6]

Tambahan pula, utara kisi-kisi (grid north) berbeda dengan kedua utara magnetis dan utara e sejati, sehingga pandangan kisi-kisi berbeda pula dari suclut pandangan magnetik dan suclut pandangan sejati. Sebagian besar peta topograFt memiliki bagian yang menunjukkan sudut antara utara sejati dan utara magnetis yang disebut variasi magnetik clan sudut antara utara sejati clan utara kisi-kisi.

Untuk mengukur suclut pandangan kisi-kisi, buat garis tipis dengan pencil dari pengamat ke L:

obyek, dan ukur pula suclut antara garis sudut pandangan ini dan garis bujur timur (garis utara a-. selatan kisi-kisi) dengan menggunakan busur cleraliat. Jangan lupa mengukurnya menurut putaran

jarum jam dari utara (Gambar A) 9-

Sebagai pembantu untuk mengubah suclut pandangan yang satu ke yang lain, gambarlah pada P,

peta, bagan sepern dicondongkan. Bagan ini akan membantu inengingatkan tentang sudut berapa b,-

yang harus ditambahkan atau dikurangkan untuk mengubah suclut pandangan (hati-hati bila b,-

menggambar bagan, karena besarnya suclut-suclut akan berbeda bila digambar di tempat yang L berbeda pula). Periksa sendiri hat itu pada peta (Gambar B).

clip_image002[8]clip_image002[10]

d. Menentukan utara

Bagian terpenting dalam menggunakan peta adalah kemampuan menentukan posisi di peta, sesuai dengan posisi tempat kita berada. Langkah pertama adalah n-leletakkan peta sedemikian rupa sehingga utara peta searah/sama dengan utara sebenarnya dari daerah itu. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menemukan utara, antara lain:

1) Dengan kompas

Jarum kompas senantiasa menunjuk arah utara magnetis. Hamparkan peta di tanah dan letakkan pula kompas di atas peta dengan poros magnetik utara-selatan sesuai arah tepat dengan jarum kompas.

2) Dengan bantuan matahari

Bila tidak memiliki kompas untuk menemukan utara sejati, pada Siang hari dapat memperhitung­kan posisi matahari dan dapat membayangkan arah-arah yang lain. Jam 06.00 matahari di timer, jam 09.00 di timur laut, jam 12.00 di utara, jam 15.00 di barat laut dan jam 18.00 di barat.

Pada malam hari dapat menggunakan bintang-bintang untuk menemukan arah, misalnya: bintang Waluku (Bajak) menunjukkan arah utara (bintang kutub) demikian pula bintang Orion, bintang Palang Selatan menunjukkan arah selatan. Dengan cara membandingkan peta dengan keadaan sebenarnya.

Di atas tanah, misalnya arah jalan, belokan sungai, letak hutan, atau arah jalan kereta api dan sebagainya. Dengan cara im arah utara yang sebenarnya dapat segera ditemukan, karena peta kita sudah menunjukkan arah yang benar.

e. Kompas

Kompas adalah sebuah instrumen yang segera dapat menunjukkan arah garis utara-selatan yang

clip_image002[12]clip_image002[14]

memotong posisi kompas itu. Karena itu kapal laut, pesawat terbang atau peniela)ah di darat, sangat memerlukan kompas untuk mempertahankan perjalanan jauh agar senantiasa dalam arah yang benar.

Ada dua jenis pokok kompas: kompas magnetik dan kompas giroskopik. Kompas magnetik didasarkan pada gerakan sebuah penunjuk baja beri-nagnet yang lazim disebut "jarum", yang bergerak putar secara leluasa di atas sebuah poros dan senantiasa berimbang. Jarum kompas selalu menunjuk arah utara-selatan, karena ditarik oleh gaga magnet bumf.

Pada bak atau wajah kompas tidak hanya Hama-Hama mata angin yang tertera, di situ juga terdapat angka-angka mulai dari angka 0 pada titik utara terns berputar menurut jalan berputar Jarum jam dan berakhir pada titik utara juga, dengan angka 360 derajat. Dengan demikian tiap-tiap titik dapat ditunjukkan balk dengan mata angin maupun dengan derajat kompas, misalnya timur itu 90 derajat, selatan 180 derajat, barat 270 derajat dan seterusnya.

f. Menentukan posisi

Dalam menentukan posisi, ada dua cara yang Bering digunakan, antara lain:

1) Metode meja rata

Pasang peta pada sebuah meja atau apapun yang permukaannya rata/datar, misalnya papan peta yang dibuat khusus. Pilih dan tentukan tiga benda di atas bumf sekitar kita yang juga sudah ditandai pada peta. Bila mungkin, masing-masing berjarak pisah 120 derajat. Tarik garis dart benda­benda tadi (misalnya: jembatan, masjid dan monumen) di sekeliling kita melalul tanda-tanda itu di atas peta menuju kita. Bila garis-garis itu memotong di satu titik, titik itu adalah posisi kita berada. Dalam praktek, garis-garis itu membentuk sebuah "segi tiga keliru" di dalamnya terletak posisi kita.

clip_image002[16]

2) Metode kompas

Benda yang ditentukan di sekitar kita: jembatan, masjid clan monumen. Ubah sudut pandangan kompas magnetis menjadi sudut pandangan kisi-kisi. Kini temukan sudut pandangan balik, yaitu sudut pandangan dari benda sasaran kemball ke posisi kita. Untuk mendapatkan sudut pandangan balik tambahkan 180 derajat untuk sudut yang kurang dari 180 derajat, dan kurangi 180 derajat untuk sudut yang lebih besar dari •80 derajat. Dart setiap benda sasaran tank garis sesual dengan besar sudut pandangan balik. Garis-garis ini akan memotong di satu titik, yang sepertl biasa tidak terjadt tepat demikian, tetapi membuat "segi tiga keliru".

Kamis, 14 April 2011

perangkat pembelajaran penjaskes kls X, XI, XII

sehubungan dengan tampilan perangkat pembelajaran penjaskes kelas X, XI, XII tidak bisa di tampilkan semua maka silahkan download
disini

Jumat, 08 April 2011

permainan BOLA TANGAN

image 1. Sekilas permainan Bola Tangan

Permainan bola tangan merupakan modifikasi antara permainan bola basket dan sepak bola yang mengandalkan kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang lawan.

Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang pemain dan dimainkan pada lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, dengan cara melempar bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan. Permainan ini memainkan bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan paling lama menit.

            2. Peraturan

a. Lapangan

Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:

• Panjang lapangan : 40 meter

• Lebar lapangan : 20 meter

• Garis pembatas lapangan : 5 cm

b. Gawang

Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang adalah sebagai berikut:

• Tinggi gawang: 2 meter

• Lebar gawang : 3 meter

c. Daerah gawang

Daerah gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya dihubungkan dengan garis gawang, dengan membentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 6 meter diukur dari tiang gawang.

d. Garis lempar bebas

Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang







 e. Garis tembakan hukuman

Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.

f. Bola

Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis lainnya.

Bola berukuran:

• Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram

Diameter : 58 – 60 cm.

• Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.

Diameter : 54 – 56 cm.

g. Lama permainan

Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:

• Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.

• Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.

h. Wasit

Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.

           3. Teknik dasar permainan bola tangan

a. Teknik melempar bola

1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:

a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)

b) Lemparan dada (over chest pass)

c) Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)

2). Cara melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena lemparan ini secara relative sangat mudah, cepat dan terarah. Macam-macam lemparan satu tangan adalah:

a) Lemparan dari atas bahu (javelin pass)

b) Lemparan dari samping badan (side pass)

c) Lemparan dari belakang badan ( reverse pass)

b. Teknik menggiring bola (dribbling)

Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya diawali dengan gerakan yang lambat ke gerakan yang lebih cepat atau dari yangmudah, kemudian setelah gerakan tersebut sedah dikuasai gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit. Suatu bentuk sistematika dribbling antara lain:

1). Drible harus dengan satu tangan.

2). Drible harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.

3). Drible zig-zag.

4). Drible – vivot – drible zig-zag.

5). Bodweaving – drible zig-zag.

Cara melakukan gerakan drible:

1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.

2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.

3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.

c. Teknik menembak bola

1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)

Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga gawang.

2). Menembak saat bola keatas (the jump shot)

Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan.

3). Menembak saat meloncat ke depan (the dive shot)

Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.

4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)

Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.

5). Menembak dari samping badan (the side throw)

Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya

6). Menembak saat melayang (the flying shot)

Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah terakhir.

Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.

d. Teknik menangkap bola

Menangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:

1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.

2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.

3). Posisi badan agak condong ke depan.

4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.

Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:

1). Tangkapan dua tangan dari didepan

2). Tangkapan dua tangan dari atas

4. Taktik dalam permainan

              Pola pertahanan

• Pertahanan man to man : pertahanan ini dilakukan bila lawan menguasai bola, dan pemain bertahan segera menjaga dengan ketat pemain penyerang yang memasuki daerahnya dengan cara satu lawan satu.

• Pertahanan zone defence (pertahanan daerah): setiap pemain bertahan bertanggung jawab menjaga daerah pertahanan masing-masing yang telah dibagi.

Pola penyerangan

• Pola pertahanan man to man, maka untuk penyerang mnenggunakan pola blocking dan screeving.

• Pola pertahanan daerah, maka penyerang menggunakan pola serangan dengan membentuk formasi 4-2, 3-3 atau 3-2-1.

• Serangan balik cepat (conter attack).

formasi pemain sepak bola

imageSepak bola merupakan salah satu olahraga terfavorit di dunia. Olahraga ini dimainkan secara beregu. Dalam satu regu terdiri atas sebelas pemain. Oleh karena itu, kelompok regu dalam sepak bola juga disebut

kesebelasan. Melatih permainan sepak bola dapat dilakukan secara sederhana maupun kompleks tergantung dari tujuan latihan tersebut. Untuk mendapatkan suatu tim atau kesebelasan yang baik tentunya tidak terlepas dari strategi dan taktik. Dimana strategi dan taktik ini di butuhkan dan digunakan dalam permainan untuk mendapatkan suatu kemenangan.
A. Strategi dan Taktik Permainan Sepak Bola
Sistem pertahanan dan penyerangan baik individu maupun kelompok dari tim merupakan sebuah taktik. Taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif. Pada hakikatnya, penggunaan taktik dalam olahraga adalah suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang di hadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.
Kegunaan taktik dalam pertandingan ialah sebagai berikut, yaitu:
1. Memperkecil kesenjangan kemampuan antara tim sendiri dengan lawan.
2. Memperbesar kesenjangan kemampuan antara tim sendiri dengan lawan.
3. Untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan.
4. Dapat melakukan pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif.
5. Dapat memimpin, mengarahkan, dan mengatur tim lawan agar mengikuti permainan tim yang bersangkutan.
6. Untuk menghindari ataumengurangi terjadinya cidera pemain.
Strategi adalah suatu siasat atau akal yang dirancang sebelum pertandingan berlangsung dan digunakan oleh pemain maupun pelatih untuk memenangkan pertandinagn yang dilaksanakan secara sportif. Strategi mengacu pada gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam pertandingan. Kedudukan strategi dalam olahraga memiliki makna sebagai pendukung aspek taktik olahraga. Dengan demikian, antara taktik dan strategi memiliki perbedaan, akan tetapi dalam pelaksanaannya keduanya saling berkaitan serta mendukung untukmencapai tujuan yang sama, yaitu memenangkan pertandingan.
B. Macam-Macam Taktik
Dalam praktiknya, secara garis besar taktik dapat dikelompokkan menjadi:
1. Taktik Penyerangan.
Taktik penyerangan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorongan, kelompok,maupun tim terhadap lawan dengan tujuan memimpin dan mematahkan pertahanan dalam rangka memenangkan pertandingan secara sportif.
Taktik penyerangan dapat dibedakan menjadi:
a Taktik mencari tempat kosong diantara pemain lawan.
b Taktik melakukan gerakan tersusun, baik yang membawa bola maupun tidak (memanfaatkan lebar lapangan).
c Taktik bermain ketat (jelih melihat peluang).
2. Taktik Pertahanan.
Taktik pertahanan diartikan sebagai suatu siasat yang dijalankan oleh perorangan,kelompok, maupun tim terhadap lawan dengan tujuan menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan atau kelelahan dalam pertandingan.
Taktik pertahanan dapat dibedakan menjadi:
a Man to man defence, setiap pemain membayangi satu lawan (satu lawan satu).
b Zone defence, setiap pemain bertanggung jawab atas daerah pertahanannya.
c Kombinasi, yaitu taktik man to man defence dan zone defence.
3. Taktik Perorangan
Taktik perorangan diartikan sebagai siasat yang dilakukan oleh seorang pemain dalam menggunakan kemampuan fisik, teknik, dan mental yang dilakukan dengan proses yang cepat untuk menghadapi masalah yang terjadi dalam suatu pertandingan.
4. Grup Taktik
Grup taktik diartikan suatu siasat yang dijalankan dua orang pemain atau lebih dalam melakukan pertahanan dan penyerangan untukmencari kemenangan secara sportif pada suatu pertandinagan.
5. Kolektif Taktik
Kolektif taktik diartikan suatu siasat yangdijalankan oleh suatu regu dalam menjalin kerjasama untuk mencari kemenangan dalam suatu pertandinagan.
C. Cara Menentukan Taktik.
Dalam menentukan taktik perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut:
1. Apa yang bisa dilakukan pemain saat bertanding.
2. Pelatih harus mengetahui atau pahambenar akan kemampuan para pemainnya sendiri dan pemain calon lawan.
3. Pemberian tugas kepada pemainnya dalam menghadapi kesebelasan calon lawan harus diuji coba dalam latihan.
4. Harus mengetahui terlebih dahulu taktik yang biasa digunakan oleh calon lawan.
5. Memperhatikan situasi penonton dan kondisi lapangan.
Pembagian unsur taktik
Taktik permainan sepak bola untuk daerah pemain adalah sebagai berikut:
a Pemain Depan
1) Perorangan:
a) Menggiring bola
b) Menembak bola
c) Gerak tipu
2) Kelompok:
a) Gerak kombinasi
b) Gerak membebaskan diri
b Pemain Depan
1) Perorangan:
a) Posisi pemain
b) Menjaga lawan
c) Penjagaan satu lawan satu
2) Kelompok:
a) Menjaga daerah
D. Dasar-Dasar Taktik
Taktik dalam permainan sepak bola sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar bermain sepak bola, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik atau keterampilan bermain (skill)
Bagaimanapun sederhananya taktik yang dilakukan, tidak mungkin dapat dilkerjakan tanpa penguasaan teknik atau keterampilan yang baik. Artinya teknik dasar bermain bola harus dapat dikuasai dengan baik.
2. Kondisi fisik atau kesegaran jasmani
Taktik harus di dasari dengan kondisi fisik yang baik, yaitu tentang dasar-dasar atletik, daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan. Tanpa adanya hal tersebut taktik yang diterapkan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
3. Kecerdasan, daya ingat dan mental yang baik
Untuk dapat menjalankan taktik secara baik pemain harus ditunjang dengan kecerdasan, daya ingat untuk berpikir cepat dalam permainan, disamping mental yang kuat untuk tidak takut terhadap terror pemain lawan maupun penonton.
4. Pemain mengerti peraturan permainan
Supaya pemain dapat melaksanakan permainan dengan baik dan sportif maka setiap pemain harus mengerti dan menguasai peraturan permainan.
E. Formasi Permainan Sepak Bola
Formasi (system) dalam permainan sepak bola adalah cara penempatan, ruang gerak serta pembagian tugas dari setiap pemain dengan posisi yang di tempatinya. Hal tersebut berlaku baik pada saat melakukan penyerangan maupun pada waktu melaksanakan pertahanan. Dengan system ini, setiap pemain telah mengetahui tugas utamanya, daerah atau ruang gerak masimg-masimg, memahami apa yang harus dilakukan pada saat menyerang atau bertahan dan kemana harus bergerak.
Dengan formasi, maka pola penyerangan dan pertahanan akan terkoordinir dan kerjasama akan lebih terarah. Setiap formasi mempunyai cirri-ciri dan menuntut kualitas atau tingkat kemampuan pemain yang berbeda-beda. Bahkan setiap posisi dalam system tertentu memerlukan kualitas pemain yang tidak sama.
Beberapa contoh formasi yang biasa dilakukan dalam permainan sepak bola:
1. 3 – 5 – 2 : 3 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 2 pemain depan.
2. 4 – 3 – 3 : 4 pemain belakang, 3 pemain tengah, dan 3 pemain depan.
3. 4 – 4 – 2 : 4 pemain belakang, 4 pemain tengah, dan 2 pemain depan
4. 4 – 5 – 1 : 4 pemain belakang, 5 pemain tengah, dan 1 pemain depan.
5. 4 – 2 – 4 : 4 pemain belakang, 2 pemain tengah, dan 4 pemain penyerang.
6. dsb

Permainan Rounders

imageRounders adalah permainan bola kecil dengan teknik dasar yang hampir sama dengan permainan kasti yaitu melempar, menangkap, dan memukul ditambah dengan ketrampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola.

A. Istilah Alam Permainan Rounders

Ball : Bola yang dilemparkan pelambung salah, yaitu bola tidak berada di atas tempat untuk memukul.

Strike : Bola yang dilemparkan pelambung benar, yaitu bola yang dilemparkan meluncur di atas tempat pemukul antara lutut dan bahu pemukul.

Out : Bola yang dipukul jatuh di luar garis batas pelari.

Base : Tempat hinggap bagi seorang pemukul atau pelari.

Pitcher : Pelambung, dari regu jaga.

Catcher : Penangkap bola/penjaga belakang dari regu jaga.

Home Base : Base tempat memukul bola.

Mengetik : Mematikan lawan dengan cara menyentuh bola.

Membakar : Mematikan lawan dengan memegang bola sebelum pemain sampai di base.

Home Run : Pemukul dengan pukulannya sendiri dapat kembali ke ruang bebas secara langsung.

B. Lapangan Rounders



C. Pemain Dalam Rounders

 Pelambung (Pitcher)

 Pitcher adalah pemain yang bertugas melempar bola kepada pemukul.

 Bola harus dilemparkan dengan kuat, cepat dan tepat berada di atas home base.

 Untuk mendapatkan lemparan bola yang keras dan cepat, pitcher harus melemparkan bola dengan ayunan penuh.

 Penangkap/penjaga (Catcher)

 Catcher adalah penangkap belakang yaitu salah seorang penjaga yang ditugaskan khusus menangkap bola di belakang home base.

 Pemukul (Batter)

 Ketentuan bagi pemukul (batter) adalah sebagai berikut :

1. Pemukul harus berlari jika :

a. Hasil pukulan pertama strike (baik)

b. Pukulan ketiga tidak kena tetapi wasit mengatakan strike (baik)

c. Pelari waktu lari menuju base dihalang-halangi oleh penjaga, maka pemukul bebas menuju base yang telah ditentukan oleh wasit.

Jika pitcher sudah empat kali melambungkan bola salah dan tidak dipukul, maka pemukul dipersilahkan melakukan free walk.

2. Bola baik (strike) meskipun :

a. Dipukul kena atau tidak kena oleh pemukul.

b. Tidak dipukul oleh pemukul.

c. Dipukul salah (out/keluar) oleh si pemukul.

3. Bola diangkap mati jika :

a. Bola hilang.

b. Bola sudah dipegang oleh pitcher dan siap dilemparkan kepada pemukul.

c. Bola out

Pada waktu bola mati, semua pelari tidak boleh meninggalkan base yang ditempati.

4. Pelari dianggap mati jika :

a. Pada waktu lari tidak menginjak base.

b. Melewati pelari yang ada di depannya.

c. Jika base yang dituju telah dibakar oleh penjaga.

d. Mengganggu penjaga yang sedang menangkap bola.

D. Cara Mematikan Lawan

 Cara mengetik yaitu dengan menyentuhkan bola ke tubuh pemain pemukul sebelum dia mencapai base.

 Cara membakar yaitu dengan menginjakkan kaki pada base yang dituju pelari sambil memegang bola.

E. Cara Bermain

1. Permainan rounders dimainkan oleh 2 regu, dimana tiap regu terdiri atas 12 pemain dengan 6 pemain cadangan.

2. Sebelum permainan dimulai, dilakukan undian. Regu yang memenangkan undian berhak memilih menjadi regu pemukul atau regu jaga.

3. Pemukul diberi kesempatan memukul sebanyak 3 kali, jika pukulan pertama atau kedua baik, ia harus lari menuju base.

4. Urutan memukul sesuai dengan normor yang telah ditentukan.

5. Pemukul di belakangnya tidak boleh mendahului pemukul di depannya.

6. Setiap base hanya boleh diisi oleh satu pemain saja.

7. Setiap regu pemukul berpindah base, regu jaga boleh mematikan.

8. Cara mendapatkan angka :

 Setiap base yang dilewati pemain mendapat angka 1.

 Jika dibakar atau terkena tik tidak mendapat nilai pada base itu.

 Jika dapat kembali ke ruang tunggu dengan pukulan sendiri dan setiap base selamat maka akan mendapat angka 6.