Hanya 1 dari 3 korban serangan jantung yang tidak berada di rumah sakit
mendapat pertolongan yang dibutuhkan. Kecilnya angka ini disebabkan
hanya 70 persen orang Amerika yang merasa bisa melakukan resusitasi
jantung dan paru-paru atau Cardiopulmonary resuctitation(CPR).
Padahal, bentuk pertolongan yang mengandalkan tangan ini sangat mudah
dilakukan. Berikut langkah melakukan CPR seperti yang diajarkan Robert
W. Neumar dari University of Michigan Medical School.
Meski begitu, usahakan untuk tetap memanggil orang yang lebih mampu
atau meminta pertolongan unit gawat darurat. Terutama pada korban
serangan yang tidak merespons dan mengalami kesulitan napas.
Berikut tipsnya
1. Telapak tangan ada dalam posisi datar di tengah dada korban.
Selanjutnya dada dipompa dengan kedua tangan dalam posisi datar. Dada
dipompa ke arah rongga sedalam 2 inchi, atau setara 100 detik per menit.
2. Selanjutnya bantu korban bernafas melalui hembusan udara langsung
ke mulut korban, hal ini bisa dilakukan sambil tetap menekan dada
korban.
3. Jangan melakukan CPR ters menerus karena otot akan kelahan.
Kekuatan memompa yang naik-turun akan menyebabkan CPR kurang efektif.
4. Bila memungkinkan, CPR bisa dilakukan bergantian setelah 2 menit sampai bantuan datang.
CPR merupakan teknik penyelamatan hidup dalam keadaan darurat, saat
korban tidak bernafas atau detak jantungnya terhenti. Kondisi ini biasa
dialami korban tenggelam atau serangan jantung. CPR bisa kembali
melancarkan aliran darah beroksigen, ke organ vital misalnya otak dan
jantung. Aliran darah kaya oksigen diharapkan kembali mengaktifkan organ
vital, sehingga fungsi tubuh bisa normal dan merespons pengobatan yang
diberikan.
Amerikan Heart Association menggunakan singkatan CAB untuk mengingat teknik CPR. C adalah circulation, yaitu teknik untuk melancarkan peredaran darah dengan tekanan pada rongga dada. A adalah air way, yaitu teknik untuk melancarkan jalan udara korban. Sedangkan B adalah breath yaitu pemberian nafas bantuan pada korban.
CPR dimulai dengan menekan rongga dada 30 kali sebelum memeriksa
rongga nafas dan memberikan nafas buatan. Begitu pentingnya CPR dalam
fungsi penyelamatan, sehingga sebaiknya teknik ini dilakukan orang yang
sudah terlatih. Hanya 1 dari 3 korban serangan jantung yang tidak berada di rumah sakit
mendapat pertolongan yang dibutuhkan. Kecilnya angka ini disebabkan
hanya 70 persen orang Amerika yang merasa bisa melakukan resusitasi
jantung dan paru-paru atau Cardiopulmonary resuctitation(CPR).
Padahal, bentuk pertolongan yang mengandalkan tangan ini sangat mudah
dilakukan. Berikut langkah melakukan CPR seperti yang diajarkan Robert
W. Neumar dari University of Michigan Medical School.
Meski begitu, usahakan untuk tetap memanggil orang yang lebih mampu
atau meminta pertolongan unit gawat darurat. Terutama pada korban
serangan yang tidak merespons dan mengalami kesulitan napas.
Berikut tipsnya
1. Telapak tangan ada dalam posisi datar di tengah dada korban.
Selanjutnya dada dipompa dengan kedua tangan dalam posisi datar. Dada
dipompa ke arah rongga sedalam 2 inchi, atau setara 100 detik per menit.
2. Selanjutnya bantu korban bernafas melalui hembusan udara langsung
ke mulut korban, hal ini bisa dilakukan sambil tetap menekan dada
korban.
3. Jangan melakukan CPR ters menerus karena otot akan kelahan.
Kekuatan memompa yang naik-turun akan menyebabkan CPR kurang efektif.
4. Bila memungkinkan, CPR bisa dilakukan bergantian setelah 2 menit sampai bantuan datang.
CPR merupakan teknik penyelamatan hidup dalam keadaan darurat, saat
korban tidak bernafas atau detak jantungnya terhenti. Kondisi ini biasa
dialami korban tenggelam atau serangan jantung. CPR bisa kembali
melancarkan aliran darah beroksigen, ke organ vital misalnya otak dan
jantung. Aliran darah kaya oksigen diharapkan kembali mengaktifkan organ
vital, sehingga fungsi tubuh bisa normal dan merespons pengobatan yang
diberikan.
Amerikan Heart Association menggunakan singkatan CAB untuk mengingat teknik CPR. C adalah circulation, yaitu teknik untuk melancarkan peredaran darah dengan tekanan pada rongga dada. A adalah air way, yaitu teknik untuk melancarkan jalan udara korban. Sedangkan B adalah breath yaitu pemberian nafas bantuan pada korban.
CPR dimulai dengan menekan rongga dada 30 kali sebelum memeriksa
rongga nafas dan memberikan nafas buatan. Begitu pentingnya CPR dalam
fungsi penyelamatan, sehingga sebaiknya teknik ini dilakukan orang yang
sudah terlatih.
sumber : http://health.kompas.com/read/2014/02/11/1801159/begini.cara.lakukan.resusitasi.jantung.dan.paru-paru.?utm_source=kompas&utm_medium=widget&utm_campaign=internal